Tinta Peri

Aku tidak datang padamu untuk menyanyikan lagu

pengantar tidur.

Dan aku tidak datang untuk mendongengkan kisah klasik para peri

sebagai landasan minpi indahmu.


Sendiri, sendiri, dan kesepianlah.

makhluk mulia.


Jangan pejamkan matamu,

jika remuk itu masih mendera.

Biarkan ia,

biarkan dia menghancurkan separuh nalurimu.


Jangan tutup lekas harimu,

bila rasa sakit itu masih ada.

Pelihara ia,

ajari ia untuk menggerogoti hingga sebagian rongga dadamu.


Seorang peri,

melukis cat hitam di langit legam.

Rasakan goresan warna sentuhan terakhir kuas ajaibnya.


Pahitkah?



#(sebuah malam, di 19 Juni`11)