Pages

Tinta Peri

Aku tidak datang padamu untuk menyanyikan lagu

pengantar tidur.

Dan aku tidak datang untuk mendongengkan kisah klasik para peri

sebagai landasan minpi indahmu.


Sendiri, sendiri, dan kesepianlah.

makhluk mulia.


Jangan pejamkan matamu,

jika remuk itu masih mendera.

Biarkan ia,

biarkan dia menghancurkan separuh nalurimu.


Jangan tutup lekas harimu,

bila rasa sakit itu masih ada.

Pelihara ia,

ajari ia untuk menggerogoti hingga sebagian rongga dadamu.


Seorang peri,

melukis cat hitam di langit legam.

Rasakan goresan warna sentuhan terakhir kuas ajaibnya.


Pahitkah?



#(sebuah malam, di 19 Juni`11)

Di Perdelapan yang Lainnya

Bawa aku,

Bumi.

Terlentangkan di beranda alam pertiwi.

Rasuki aku,

Langit.

Larutkan aku dalam peketnya cairan jenuh.

Abadikan aku,

Hidupkan perdelapan batinku yang terlanjur melebur,

Leleh.

Adopsi tetesan ikhlas ku,

Tanah.

Buat ia tetap ada,

Mengalir.

Ombak.

19 mar`11

Jelang

Satu lagi.

Emerald,

Permainan senja.

Di batas-batas garis biru kaki langit.

Terbangkan aku,

Terbangkan aku.

Cosinus 90 Derajat

Deret sunyi,

Otakmu yang terbalik mencoba memutar

Nominal yang melenggang kaku

di baris-baris terjungkal

kitab usang yang di kapit anak-anak ingusan.


Deret sunyi,

Tumbuhkan jamur yang paling menjamur

Di batok-batok kelapa

Yang menari di sarang jangkrik.


Kunyah apa yang ada di dalam mulutmu!

Angin dan babi.


Tersedak sang pengembara

mendapati oase yang kering kerontang.


Kering kerontang.


1st Mei `11

Bundar

Demi Saturnus,


Biarkan lembutmu membelai jiwa q


tak berkawan dengan anai-anai,

tak kenal kau dengan nya.

Begitu pun aku,


begitu pun aku.


17 Mar '11

Panggil aku, Atlantis

Jarakmu membelenggu,

lompatan waktu yang terkadang memutar balik mata panah,

menggantung di stiap asap yang kita hirup.

pahit.

Usia bumi sudah terlalu tua.

tidak, bagi kita yang masih dikangkangi peranakan ibunda.

caping yang termakan ilalang.

mustahil bagi seragam kita yang masih abu-abu.

Abu-abu,

Se abu-abu kabut ranah Karimata.

Atlantis, karamkan aku.

Butakan mata ku.

telan aku.

Panggil aku.

17 Mar'11

Without Voice

Lepas sepuluh tahun setelah ini,

tak kan lagi q nikmati legamnya torehan malam kelam yang begitu menusuk q.

Saat bulan berpacu dengan sinarnya,

putar kan kembali untaian kisah klasik khidupan q.

Saat kisi hati setengah layu

Bisikkan pada q, bahwa

jiwa q masih sempurna

Dan jika bintang dan segala keagungannya

datang, dan mengutuk liku jalan q

katakan pada nya,

bahwa aq masih ada.

Lepas sepuluh tahun setelah ini...

Nov '10